Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan visi Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong. Acara ini dihadiri oleh para pejabat tinggi, termasuk bupati dan wali kota se-Indonesia, gubernur, pimpinan DPRD, petinggi TNI/Polri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, serta perwakilan lembaga terkait lainnya.
Sejumlah arahan strategis disampaikan oleh para menteri dan pejabat tinggi negara, termasuk Menkopolkam Budi Gunawan, Menkumham Yusril Ihza Mahendra, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Dalam keterangannya, Achmad Sholeh mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo meminta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk fokus pada efisiensi dan penghematan anggaran. "Presiden mengingatkan bahwa seluruh anggaran negara harus diarahkan untuk kesejahteraan rakyat. Tidak boleh ada pemborosan, dan kita diminta mengurangi kegiatan seremonial yang tidak esensial," ujar Achmad Sholeh.
Presiden juga menekankan pentingnya soliditas semua pihak, termasuk TNI/Polri, dalam mengawal program-program prioritas, seperti penanganan stunting dan program pembangunan lainnya. Menurut Achmad Sholeh, langkah-langkah penghematan ini dilakukan secara persuasif. Namun, jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas akan diambil sesuai hukum yang berlaku.
“Presiden menegaskan, kita semua dibiayai oleh uang rakyat. Oleh karena itu, penggunaannya harus tepat sasaran,” pungkas Achmad Sholeh.
Rakornas ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Hm
Social Header