Suara Kayong ID - Ketapang – Masyarakat kembali dibuat resah dengan aktivitas angkutan Tandan Buah Segar (TBS) milik PT Sinar Karya Mandiri (SKM) yang terus melintas di ruas jalan poros Tanjung Pura – Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan. Padahal, jalan tersebut sedang dalam tahap perbaikan dengan cor beton.
Pantauan warga, setiap hari truk perusahaan membawa muatan melebihi kapasitas, bahkan mencapai di atas 8 ton. Kondisi ini dinilai berisiko merusak kembali jalan yang baru diperbaiki, terlebih karena jalan tersebut berada di atas tanah gambut yang labil.
“Parah sekali, mobil perusahaan masih saja lewat dengan muatan berat, padahal jalan ini sedang diperbaiki,” ujar seorang warga dengan nada kesal, Sabtu (6/8/2025).
Eman, warga Desa Tanjung Pura, menegaskan bahwa perusahaan seharusnya memiliki akses jalan kebun sendiri, bukan menggunakan jalan milik pemerintah daerah. “Kalau dibiarkan, jalan baru dibangun pun akan cepat rusak,” katanya.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk memberikan sanksi tegas kepada PT SKM. Menurut mereka, tanpa ada ketegasan hukum, upaya pemerintah memperbaiki jalan hanya akan sia-sia.
Sesuai aturan, perusahaan yang melanggar dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran tertulis, penghentian sementara aktivitas, hingga pencabutan izin usaha jika pelanggaran terus berulang. Jika ditemukan unsur pidana, perusahaan bisa dijerat pasal dalam KUHP.
Warga berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan agar proyek perbaikan jalan poros Sungai Awan–Tanjung Pura tidak terganggu ulah angkutan sawit bermuatan berlebih.
(HM)
Social Header